Selasa, 16 Maret 2010

RESUME PERKULIAHAN PERTEMUAN KE-3

Resume Manajemen Keuangan
Tgl 11 Maret 2010
Studi Kelayakan
Studi Kelayakan adalah suatu proses pengamatan dan analisis yang dilakukan secara komprehensif yang meliputi kegiatan manajerial dan kegiatan eksternal dalam upaya membangun sebuah usaha.
Studi kelayakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pengamatan dan analisis dilakukan secara komprehensif yang didalamnya terdapat fungsi yang berupa POAC dan elemen yang berupa kesiswaan, pemasaran, marketing, guru, dll dari manajerial dan kegiatan eksternal berupa ancaman dan peluang.
2. Riset, yaitu proses metode ilmiah yang didalamnya terdapat metodologi dan validitas yang ilmiah. Studikelayakan harus menggunakan metode ilmiah.
Tahapan dalam pembuatan studi kelayakan :
1. Penemuan Ide
2. Penelitian
3. Evaluasi
4. Pembuatan studi kelayakan dengan sistematis
5. Master Plan dan Time Schedule
Mengapa kita perlu melakukan studi kelayakan? Terdapat 5 alasannya, yaitu :
1. Planning , yang didalamnya terdapat:
• Visi, Misi, dan Target
• Analisis SWOT, analisis lingkungan internal, dan analisis lingkungan eksternal.
• Pembagian tugas, yaitu siapa melakukan apa
• Time Schedule (paralel dan serial)
2. Forecasting (peremalan), peramalan harus bersifat valid yaitu komprehensif, tidak cateris paribus (statis), dan menggunakan skala prioritas.
3. Information. Informasi harus menggunakan 5W1H (What, Why, When, Where, Who, and How). Didalam 5W1H terdapat juga :
• Investor (profit dan sosial berupa CSR)
• Kreditor
• Manajemen, berupa pengambilan keputusan dan time schedule (sarana, biaya, dan SDM)
• Pemerintah dan Masyarakat
• Tujuan pembangunan ekonomi
4. Evaluasi, berupa pertanggung jawaban iya atau tidak yang harus komprehensif karena didalamnya mengandung sebuah resiko dan finansial berupa waktu nilai uang (TVM) yang beresiko inflasi.
5. Research, dengan menggunakan metode ilmiah, valid, dan etika.
Komponen- komponen dalam Bisnis
Dalam Bisnis terdapat komponen- komponen yang menggambarkan sebuah siklus triangel yang biasa di berikan simbol dengan P1, P2, P3, dan P4.
P1 adalah Pasar. Didalam P1terdapat :
• Permintaan vs penawaran. Jika permintaan naik penawaran turun dan jika permintaan turun penawaran naik.
• Daya beli, dan
• Marketing mix. Dalam marketing mix terdapat pula :
a. Produk (Product), terdapat tiga jenis produk yaitu massive (dibutuhkan orang banyak), ekslusif (orang- orang tertentu), dan supplement (produk utama).
b. Harga (Price), didalamnya terdapat unit cost, BEP (Break Even Point), dan strategi harga (pesaing utama, penetrasi, dan STP)
c. Tempat (Place), didalamnya terdapat harga dan aksesbilitas
d. Promisi (Promotion), dapat berupa iklan (cetak, elektronik, dll), personal sale (penjualan pribadi)
e. PR (Public Relation)
f. Kekuatan (Power)

P2 adalah Perusahaan atau Lembaga
Didalam sebuah perusahaan atau lembaga akan terdapat :
• Modal (capabilitas) yang bisa bersumber dari Bank, kredit, investasi, bursa saham, modal sendiri, dll.
• SDM (Sumber Daya Manusia) yang terdiri dari kualitas dan kuantitas.
• Visi Bisnis, berupa Deferensiasi yaitu penyesuaian dan pengembangan.
• Organisasi, jika organisasi berbentuk birokrat waktunya lama, jika berbentuk perusahaan maka akan mudah melakukan perubahan.
P3 adalah Pesaing, yang berupa :
• Marketing Research yaitu metode ilmiah
• Marketing Intelegent yaitu Spionase
P1, P2, dan P3 akan membentuk triangel yang akan menjadi faktor P4 yaitu Perubahan yang didalamnya harus memiliki waktu (Timing) dan bersifat terbuka yaitu mrngakui adanya perubahan.

Selasa, 09 Maret 2010

Sumber-Sumber Dana Pendidikan

Sumber-Sumber Dana Pendidikan

Dana pendidikan diperoleh dari 3 sumber yakni dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Masyarakat. Dana yang bersumber dari masyarakat dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu dana yang berasal dari swasta yang dalam prakteknya membutuhkan bantuan dari orang tua murid dan negeri yang biasanya digunakan untuk pembiayaan seragam dll.
a. Pemerintah Pusat, yang berupa Dana BOS dan Subsidi/Blok Grant.
• BOS : semua wilayah daerah memperoleh dana ini yang diperhitungkan berdasarkan jumlah siswa,
• Subsidi/Blok Grant
Kedua dana ini pemerintah peroleh dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Biaya Daerah) yakni dana yang bersumber dari pajak, SDA, investasi, dan pinjaman lain yang di bayarkan oleh masyarakat.
Rumus Perolehan Dana BOS:
Jumlah Dana BOS = Jumlah Siswa x Dana BOS/siswa

b. Pemerintah Daerah, yang berupa Dana BOP dan Sekolah Bebas Biaya.
• BOP : sebutan ini di pergunakan untuk wilayah DKI Jakarta
• SBB : sebutan ini di pergunakan untuk di luar wilayah DKI Jakarta.
Kedua dana ini diperoleh dari APBD dari PAD, DAU (Dana Alokasi Umum dari pusat) dan lain-lain. Pemberian dana ini variatif jumlahnya di setiap daerah dan disesuaikan pula dengan jumlah siswa di setiap daerah.

c. Masyarakat, yang berupa SPP (pihak sekolah swasta) dan Biaya peserta didik yakni seragam, buku, ATK, transportasi dll (pihak sekolah negeri)

Prinsip Perolehan Dana Pendidikan
• Keadilan
Yang dapat digambarkan menjadi dua bagian yaitu :
- Apabila ekonomi (penghasilan) rendah di suatu sekolah maka bantuan yang diberikan akan lebih besar,
- Apabila ekonomi (penghasilan) tinggi di suatu sekolah maka bantuan yang diberikan akan sedikit karena dianggap sudah dapat membiayai keperluan sekolah sendiri.
Tujuan dari asas keadilan ini adalah agar semua warga negara bisa mengakses pendidikan. Sehingga muncul Dana BOS. Adapun ketentuan dari Dana Bos yaitu :
- Jumlah disesuaikan dengan jumlah siswa
- Dana BOS/siswa sama di seluruh Indonesia
- Uang sekolah < BOS, maka siswa gratis penuh
Uang sekolah = BOS, maka siswa gratis penuh
Uang sekolah > BOS, maka orang tua siswa membayar = Uang Sekolah – BOS
- Sekolah/Madrasah boleh menolak dana BOS
• Kecukupan
Yang dimaksud disini ialah ideal yakni dana yang di terima = biaya yang dikeluarkan.
Kesemua ini harus berdasarkan RAPBS/M setiap sekolah.
Fakta di lapangan :
Dana yang diberikan lebih kecil dari dana yang dibutuhkan sehingga muncul Skala Prioritas (penghematan, ada program yang dihilangkan), Alokasi Rijit, dan Dana Terlambat.

• Keterlanjutan
Yang dapat dilihat dari 2 bentuk yakni :
- Program : program bisa terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan
- Sarana : biaya operasional sekolah/pendidikan yang berupa rehab sekolah.

Prinsip Pengelolaan Dana Pendidikan
• Keadilan
Yakni alokasi dana ke daerah tidak boleh dilihat dari jumlah penduduk melainkan dilihat dari kebutuhan, sehingga muncul DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) di setiap daerah.

• Efisiensi
Yakni penghematan sehingga muncul standar anggaran di setiap sekolah.

• Transparansi
Yakni adanya laporan dengan bukti fisik yakni berupa foto kegiatan dan sarana berupa bukti barang.

• Akuntabilitas
Yakni adanya pertanggung jawaban yang dilihat dari alokasi dana dan besaran/volume.

Rabu, 03 Maret 2010

LAPORAN OBSERVASI DI SDN BOJONG RAWA LUMBU II

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 31 ayat 2 menyebutkan bahwa “ setiap warganegara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.

1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah mengetahui alokasi dana BOS di SDN Bojong Rawa Lumbu II dan penyusunan RAPBS di SDN tersebut.

1.3. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian BOS dan RAPBS?
2. Apa saja komponen BOS dan RAPBS?
3. Bagaimana sistem pelaksanaan BOS dan RABBS di SDN Bojong Rawa Lumbu II?
4. Untuk apa saja dana BOS yang diberikan ke sekolah?
5. Kapan pelaporan dana BOS dan RAPBS di laporkan?

1.4. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini saya hanya akan menjelaskan mengenai penggunaan dana BOS dan penyusunan RAPBS di SDN Bojong Rawa Lumbu II.


BAB II
HASIL OBSERVASI

Tempat :
SDN Bojong Rawalumbu II
Jl. Inpres No. 5 Kec Rawa Lumbu 17116

Narasumber :
Kepala Sekolah SDN Bojong Rawalumbu II
Bapak Surya Atmaja
NIP. 19500816 197303 1 003
No Hp : 08121801757

Waktu Pelaksanaan : Selasa, 2 Maret 2010, 08.00-09.30

Daftar Pertanyaan:
1. Apa saja sumber-sumber keuangan dari SD ini?
2. Kemana saja pos-pos pengeluaran dari dana yang diperoleh oleh SD ini?
3. Bagaimana merencanakan keuangan SD ini?
4. Apakah di sekolah ini ada bantuan lain selain dari dana BOS?
5. Bagaimana pengelolaan dari sumber dana tersebut untuk para siswa?
6. Siapa yang bertanggung jawab atas keuangan sekolah ini?
7. Bagaimana pelaporan dari dana BOS yang diterima untuk sekolah ini?

Jawaban yang didapat :
1. Sumber-sumber keuangan SDN Bojong Rawalumbu II berasal dari 3 sumber yaitu:
 BOS (Biaya Operasional Sekolah) yakni yang berhubungan dengan pembiayaan keperluan sekolah,
 APBD yakni yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah ini,
 BOS Profinsi, sama halnya dengan dana bos dari pusat

2. Pos-pos pengeluaran dari sekolah ini yaitu:
a. Pengeluaran dana BOS digunakan untuk:
 Penerimaan siswa baru, gratis semua formulir pendaftaran dan uang masuk;
 Pembelian buku referensi, yang di taruh diperpustakaan sekolah dan dipinjamkan kepada setiap siswa;
 Untuk pembiayaan remedial
 Pembiayaan ulangan-ulangan, ujian sekolah;
 Pembelian bahan habis pakai seperti ATK
 Pembiayaan langganan daya dan jasa, daya berupa listrik, air dan telpon sedangkan jasa berupa konsumsi guru-guru;
 Pembiayaan perawatan ringan sekolah;
 Pembayaran guru honorium (guru sukarelawan);
 Pengembangan profesi guru berupa biaya penataran;
 Pembiayaan pengelolaan SPJ; dan
 Pembelian alat peraga.
b. Pengeluaran dana APBD digunakan untuk:
 Kegiatan intrakulikuler;
 Kegiatan ekstrakulikuler;
 Kegiatan pembelanjaan sekolah;
 Kegiatan penunjang sarana; dan
 Biaya penunjang presentasi guru.
c. Pengeluaran BOS Profinsi digunakan untuk:
 Rehab ruang kelas;dan
 Pembelian buku kelas.

3. Penyusunan BOS dan RAPBS di lakukan oleh 3 komponen yaitu kepala sekolah, guru dan komite sekolah dan ini di lakukan setiap tahun. Bila terdapat pos-pos baru dipikirkan kemudian atau dialokasikan terhadap dana untuk tahun kedepannya.

4. Sumber dana di sekolah ini seperti yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu dari BOS, APBD, dan BOS Profinsi. Dana-dana ini diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Jumlah biaya yang didapat dari dana-dana tersebut untuk para siswa ialah sebesar:
 BOS : pertriwulan (3 bulan sekali) sebesar Rp. 100.000/siswa
 APBD : Perbulan sebesar Rp. 21.000/siswa
 BOS Profinsi : Pertahun sebesar Rp. 25.000/siswa

6. Semua dana yang diperoleh di sekolah ini di kelola oleh bendahara sekolah. Sebelumnya dirapatkan terlebih dahulu oleh kepala sekolah, guru dan komite sekolah untuk menentukan kemana saja alokasi dana bantuan yang didapat.


7. Jenis pelaporan dari penggunaan dana yang diperoleh yaitu:
 Dilaporkan setiap 3 bulan sekali
Sekolah membuat SPJ setiap 1 bulan sekali guna melaporkan hasil pengeluaran dan penggunaan dana yang diperoleh. Baru kemudian setiap 3 bulan, laporan-laporan bulanan tersebut disatukan dan diserahkan ke Dinas Pendidikan.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian BOS dan RAPBS
a. BOS (Biaya Operasional Sekolah)
BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.
• Tujuan BOS :
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
• Secara khusus program BOS bertujuan untuk:
1. Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta.
2. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI).
3. Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

Penggunaan Dana BOS:
Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah, yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RAPBS, di samping dana yang diperoleh dari Pemda atau sumber lain yang sah.
Dari seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, sekolah wajib menggunakan sebagian dana tersebut untuk membeli buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah. Sedangkan dana BOS selebihnya digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan berikut:
1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan).
2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
3. Pembelian buku teks pelajaran untuk dikoleksi di perpustakaan
4. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba).
5. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa).
6. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.
7. Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset.
8. Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.
9. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga honorer yang membantu administrasi BOS.
10. Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.
11. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll).
12. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK), penggandaan, surat menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos.
13. Pembelian komputer desktop untuk kegiatan belajar siswa, maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP.

b. RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah)
Anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk rupiah dalam jangka waktu atau periode tertentu, serta alokasi sumber-sumber kepada setiap bagian kegiatan. Anggaran memiliki peran penting didalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan yang dilakukan sekolah. Maka seorang penanggung jawab program kegiatan disekolah harus mencatat anggaran serta melaporkan realisasinya sehingga dapat dibandingkan selisih antara anggaran dengan pelaksanaan serta melakukan tindak lanjut untuk perbaikan.
Ada dua bagian pokok anggaran yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAPBS, yaitu:
a. Rencana sumber atau target penerimaan/ pendapatan dalam satu tahun yang bersangkutan, termasuk didalamnya keuangan bersumber dari:
 kontribusi orang tua siswa,
 sumbangan dari individu atau organisasi,
 sumbangan dari pemerintah,
 dari hasil usaha
b. Rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang bersangkutan, semua penggunaan keuangan sekolah dalam satu tahun anggaran perlu direncanakan dengan baik agar kehidupan sekolah dapat berjalan dengan baik.

Langkah-langkah Penyusunan RAPBS
Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAPBS adalah harus menerapkan prinsip anggaran berimbang, artinya rencana pendapatan dan pengeluaran harus berimbang diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan minus. Dengan anggaran berimbang tersebut maka kehidupan sekolah akan menjadi solid dan benar-benar kokoh dalam hal keuangan, maka sentralisasi pengelolaan keuangan perlu difokuskan pada bendaharawan sekolah, dalam rangka untuk mempermudah pertanggung jawaban keuangan.
Penyusunannya hendaknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menginventarisasi rencana yang akan dilaksanakan
b. Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya
c. Menentukan program kerja dan rincian program
d. Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program
e. Menghitung dana yang dibutuhkan
f. Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana
Rencana tersebut setelah dibahas dengan pengurus dan komite sekolah, maka selanjutnya ditetapkan sebagai anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS). Pada setiap anggaran yang disusun perlu dijelaskan apakah rencana anggaran yang akan dilaksanakan merupakan hal baru atau kelanjutan atas kegiatan yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya dengan menyebut sumber dana sebelumnya.
Dalam setiap anggaran yang disusun untuk kegiatan-kegiatan dilingkungan sekolah, paling tidak harus memuat 6 hal atau informasi sebagai berikut:
a. Informasi rencana kegiatan: sasaran, uraian rencana kegiatan, penanggung jawab, rsencana baru atau lanjutan.
b. Uraian kegiatan program, program kerja, rincian program
c. Informasi kebutuhan: barang/ jasa yang dibutuhkan, volume kebutuhan
d. Data kebutuhan harga satuan, jumlah biaya yang dibutuhkan untuk seluruh volume kebutuhan
e. Jumlah anggaran: jumlah anggaran untuk masing-masing rincian program, program, rencana kegiatan, dan total anggaran untuk seluruh rencana kegiatan
f. Sumber dana: total sumber dana, masing-masing sumber dana yang mendukung pembiayaan program.

3.2. Sistem Pelaksanaan BOS dan RAPBS di SDN Bojong Rawalumbu II
Dana-dana yang diperoleh di sekolah ini semuanya dialokasikan untuk perkembangan sekolah diantaranya untuk perbaikan sekolah dan perbaikan kualitas sekolah. Upaya dalam perbaikan kualitas sekolah ialah melalui pembelian buku-buku referensi, pengembangan profesi guru, pembelian alat-alat peraga dan melengkapi lab komputer.
Di sekolah ini, terdapat lab komputer sederhana. Di mana komputer-komputer tersebut di dapat dari anggaran dana tersebut dan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi di sekolah ini. Selain itu perpustakaan pun begitu sederhana yang hanya terdeiri dari tumpukkan buku, kursi dan meja saja. Buku-buku ini pun di beli dari dana-dana tersebut.
Dana-dana yang didapat di sekolah ini semua dialokasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yakni:
a. Pengeluaran dana BOS untuk:
 Penerimaan siswa baru, gratis semua formulir pendaftaran dan uang masuk;
 Pembelian buku referensi, yang di taruh diperpustakaan sekolah dan dipinjamkan kepada setiap siswa;
 Untuk pembiayaan remedial
 Pembiayaan ulangan-ulangan, ujian sekolah;
 Pembelian bahan habis pakai seperti ATK
 Pembiayaan langganan daya dan jasa, daya berupa listrik, air dan telpon sedangkan jasa berupa konsumsi guru-guru;
 Pembiayaan perawatan ringan sekolah;
 Pembayaran guru honorium (guru sukarelawan);
 Pengembangan profesi guru berupa biaya penataran;
 Pembiayaan pengelolaan SPJ; dan
 Pembelian alat peraga.
b. Pengeluaran dana APBD digunakan untuk:
 Kegiatan intrakulikuler;
 Kegiatan ekstrakulikuler;
 Kegiatan pembelanjaan sekolah;
 Kegiatan penunjang sarana; dan
 Biaya penunjang presentasi guru.
c. Pengeluaran BOS Profinsi digunakan untuk:
 Rehab ruang kelas;dan
 Pembelian buku kelas.

Jumlah untuk siswa dari masing-masing dana ialah sebesar:
 Dana BOS untuk @anak Rp. 100.000/3 bulan
 Dana APBD untuk @anak Rp. 21.000/bulan
 Dana BOS Profinsi @anak Rp. 25.000/tahun
Penyusunan untuk alokasi dana BOS, APBD dan BOS Profinsi dibicarakan terlebih dahulu oleh 3 komponen yaitu kepala sekolah, guru dan komite sekolah untuk menentukan kemana saja dana ini akan digunakan. Dana-dana yang didapat ini harus habis dalam setiap pemberiannya dan tidak boleh ditabung. Apabila ada usulan tentang pos-pos yang baru maka akan di bicarakan pada tahun berikutnya itu pun jika pos-pos baru tersebut di anggap penting. Pelaporan dari penggunaan setiap dana ialah setiap bulan yang di lakukan bendahara sekolah terhadap kepala sekolah dan setiap tiga bulan sekali pelaporan oleh kepala sekolah kepada dinas pendidikan. Semua laporan yang di laporkan ialah dari penerimaan bantuan dana untuk sekolah tersebut, ketiga dana yang diperoleh tersebut harus dibuatkan laporan.

3.3. Pelaporan Dana BOS dan RAPBS
Setiap dana yang didapat disekolah ini harus dibuatkan laporan. Setiap bulan bendahara sekolah harus membuat laporan penggunaan dari ketiga dana tersebut serta pengeluaran sekolah kepada kepala sekolah. Setiap bulanpun setelah bendahara sekolah melaporkan pengeluaran dan penggunaan dana tersebut, kepala sekolah mengadakan rapat dengan bendahara, guru dan komite sekolah guna melaporkan kegunaan dari ketiga dana tersebut dan transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Kepala sekolah setiap tiga bulan sekali berkewajiban melaporkan kegunaan ketiga dana tersebut kepada dinas pendidikan. Dimana laporan-laporan yang diberikan setiap bulan oleh bendahara sekolah dijadikan satu oleh kepala sekolah dan diserahkan kepada Kepala Suku Dinas. Dan inipun dilakukan setiap pemberian dana.



BAB IV
PENUTUP

4.1. Penutup
Sumber dana yang di dapat oleh SDN Bojong Rawalumbu II berasal dari BOS, APBD dan BOS Profinsi. Dana-dana yang didapat ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh ditabung. Setiap siswa mendapatkan bantuan dari setiap dana yaitu BOS sebesar Rp. 100.000/3 bulan, APBD sebesar Rp. 21.000/bulan dan BOS Profinsi sebesar Rp. 25.000/tahun. Dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan sekolah dan perbaikan kualitas sekolah ini.
Pelaporan keuangan terhadap dana yang diperoleh di sekolah ini ialah dilakukan setiap bulan oleh bendahara sekolah kepada kepala sekolah dan setiap tiga bulan sekali pelaporan kepala sekolah kepada kepala dinas pendidikan. Dalam penyusunan penggunaan ketiga dana ini, dirapatkan oleh kepala sekolah, guru, dan komite sekolah untuk menentukan prioritas utama yang dibutuhkan oleh sekolah ini.

4.2. Kritik dan Saran
Di SDN Bojong Rawalumbu II ini ruangan Lap komputer dan Perpustakaan masih sangat sempit dan perlu dilakukan perluasan. Untuk yang lainnya dalam penggunaan dana bantuan tersebut sudah cukup terealisasikan.

Pemahaman Dasar mengenai Akuntansi

Pemahaman Dasar Mengenai Akuntansi

Penggolongan Perusahaan

Perusahaan adalah bentuk organisasi yang menggunakan faktor produksi guna menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan mencari laba. Ada dua jenis penggolongan perusahaan, yaitu berdasarkan usaha dan badan hukumnya.

Jenis Perusahaan Menurut Usaha
a. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat dengan cara menjual jasa, misalnya usaha salon, angkutan, binatu, bioskop, konsultan, penyewaan kaset video, dsb.
Lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.
 Intangibility (tidak berwujud)
 Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
 Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)
 Perishability (tidak tahan lama)
 Lack of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang.
b. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran barang dari produsen ke konsumen tanpa mengubah bentuk, misalnya dealer, grosir toko, dan pedagang eceran.
Secara umum karakteristik kegiatan usaha perusahaan dagang meliputi kegiatan pembelian, pembayaran, penjualan dan penerimaan uang. Selain kegiatan tersebut, masih ada kegiatan-kegiatan lain yang frekuensinya relatif jarang misalnya kegiatan interen perusahaan.

c. Perusahaan Manufaktur (Industri)
Perusahaan manufaktur ialah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi dan menjual barang jadi tersebut misalnya industri kertas, tekstil, mebel dan keramik.
Karakteristiknya :
• Dalam kegiatan manufaktur terdiri dari produksi, pemasaran da administratif/umum.
• Adanya bagian yang disebut dengan pabrik yang merupakan fungsi/kegiatan tambahan yang terdapat dalam perusahaan manufaktur


Jenis Perusahaan Menurut Badan Hukumnya
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh satu orang dan biasanya pemilik perusahaan sekaligus merupakan pimpinan perusahaan.
b. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh dua orang atau lebih yang bersekutu dengan tanggung jawab penuh. Contoh dari law firma adalah kantor pengacara.
c. Perseroan Komanditer (CV)
Perusahaan komanditer adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh seseorang atau lebih sebagai pengusaha (aktif) dan seorang atau lebih sebagai anggota komanditer (pasif). Pengusaha (aktif) bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan sedangkan anggota komanditer bertanggung jawab terbatas pada modal yang disetor. Keanggotaan dinyatakan dengan pemilikan saham atas nama.
Kelebihan Perusahaan Persekutuan:
• Permodalannya lebih besar dari perusahaan perorangan
• Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama
• Pengelolaan lebih mudah dan profesional karena banyak pengelolanya
• Ide-ide inovasi lebih lancar mengalir
Kekurangannya
• Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
• Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
• Adanya pemilik modal yang tidak bertanggung jawab
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham atau sero. Pemegang saham adalah pemilik perusahaan (persero). Tanggung jawab pemilik (persero) terbatas pada nilai saham yang dimilikinya. Laba yang diberikan kepada pemegang saham disebut deviden. Perseroan terbatas dapat di bagi menjadi dua yaitu yang bersifat tertutup dan yang bersifat terbuka. Bersifat tertutup maksudnya ialah saham yang dimiliki oleh sekelompok orang-orang tertentu sedangkan bersifat terbuka maksudnya saham sudah di jual kepada masyarakat di bursa saham.
e. Koperasi
Koperasi adalah bentuk usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang berusaha untuk mensejahterakan anggota dengan berdasarkan asas kekeluargaan.

Di dalam universitas terdapat dua istilah untuk menggambarkan badan hukum ini yaitu:
 BHMN
Status yang diberikan kepada universitas negeri dari masyarakat banyak untuk meningkatkan kemajuan dan sedikit bantuan dana dari pemerintah.
 BHP
Status yang diberikan kepada lembaga jasa layanan pendidikan yang berorientasi pada pembayaran pajak untuk di kelola.

Prinsip Keuangan
Bussiness Entity Concept yaitu konsep satuan usaha yang menegaskan bahwa pengelolaan keuangan perusahaan harus terpisah dari keuangan pribadi.

Ruang Likup Manajemen Keuangan:
1. Sumber-sumber pembiayaan
 Perusahaan :
 Modal pemilik (invest)
 Kredit atau pinjaman
 Keuntungan investasi
 Sekolah :
 Peserta didik atau orang tua
 BOS, BOP, BOMM (Badan Operasional Manajemen Mutu)
 Hibah/sumbangan/grount
2. Fungsi manajemen keuangan
 Mengelola keuangan atau menggunakan dana untuk operasional, investasi dan menentukan skala prioritas atau anggaran.
3. Akuntansi
 Proses pencatatan : yang berhubungan dengan jurnal.
 Proses pengklasifikasian : yang berhubungan dengan ledger atau buku besar
 Proses peringkasan : yang berhubungan dengan neraca saldo
 Proses pelaporan : yang berhubungan dengan FS
 Proses antara peringkasan dengan pelaporan : berhubungan dengan neraca lajur
 Proses interpretasi transaksi keuangan : berhubungan dengan analisis laporan keuangan (ALK) yang terdiri dari solvabilitas, rektabilitas, liquiditas dan profikbilitas

 Jurnal
Dalam pengertian sehari-hari jurnal dikenal dengan buku catatan harian, surat kabar harian, majalah khusus di bidang ilmu tertentu, serta buku untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan waktu. Jurnal dibagi dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
Perbedaan jurnal umum dengan jurnal khusus adalah :
 Jurnal umum:
 Digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi
 Bentuk buku harian dengan dua lajur
 Penulisan nama akun pada waktu membuat ayat jurnal dilakukan setiap transaksi
 Posting dilakukan untuk tiap-tiap transaksi
 Pekerjaan pencatatan dapat dilakukan oleh satu orang
 Jurnal khusus:
 Digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis dan sering terjadi
 Bentuk buku harian dengan banyak lajur
 Penulisan nama akun pada waktu membuat ayat jurnal tidak dilakukan untuk setiap transaksi
 Posting dilakukan secara kolektif dan berkala
 Pekerjaan pencatatan dapat dilakukan oleh beberapa orang
 Buku Besar
Buku besar adalah kumpulan dari seluruh akun yang digunakan dalam pembukuan. Akun atau perkiraan adalah alat untuk mencatat transaksi-transaksi perusahaan yang di ambil dari buku jurnal.
 Neraca Saldo atau Neraca Sisa
Neraca diartikan sebagai suatu pembukuan yang menyatakan aktiva dan pasiva suatu perusahaan pada hari terakhir dalam periode kegiatan usaha. Neraca secara teratur mencatat aktiva yang dimiliki perusahaan dan secara berlawanan mencatat serangkaian kewajiban dan tagihan dari orang lain yang menyediakan dana untuk mendapatkan aktiva perusahan tersebut.
 Kertas Kerja
Kertas kerja adalah lembaran berlajur-lajur yang dirancang untuk mengikhtisiarkan semua data akuntansi sehingga memberikan gambaran tentang rugi/laba perusahaan serta saldo akhir harta, kewajiban dan modal perusahaan. Kertas kerja juga disebut neraca lajur.
 Saldo Normal
Saldo normal adalah saldo dari masing-masing account atau ledger yang akan digunakan sebagai data dasar untuk menyususn atau membuat neraca lajur dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Saldo normal terdiri dari activa:debit; liabilities:kredit; capital:kredit; cost dan expenses:debit; income:kredit; dan deprisasi dan amorisasi:kredit.

RESUME PERKULIAHAN

Badan hukum terdiri dari :
1. Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan .
2. Firma adalah badan hukum yang terdiri dari beberapa pemilik dimana salah satu pemiliknya menjadi pengelola atau managing partner dan sebagian lagi menjadi partner. Contoh law firm (kantor pengacara)
3. CV adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh seseorang atau lebih sebagai pengusaha(aktif) dan seorang atau lebih sebagai anggota komanditer (pasif). Pengusaha (aktif) bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan sedangkan anggota komanditer bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan sedangkan anggota komanditer bertanggung jawab terbatas pada modal yang di setor. Keanggotaan dinyatakan dengan pemilikan saham atas nama.
Bagian-bagian CV :
• Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.
• Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menhadui sekutu komanditer.


• Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
4. Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum yang modalnya terbagi atas saham-saham dan tanggung jawab pemegang saham sebatas nilai saham yang dimiliki .
PT terbagi menjadi 2 yaitu :
1. PT Tertutup yaitu perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh orang-orang tertentu.
2. PT Terbuka yaitu perusahaan yang sudah menjual sahamnya di bursa saham
5. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang berusaha untuk mensejahterahkan anggota dengan berdasarkan asas kekeluargaan.
Bussiness Entity Concept (konsep persatuan usaha) adalah sebuah prinsip yang menegaskan bahwa engelolaan keuangan negara harus terpisah dari pengelolaan keuangan pribadi.
Dalam mempelajari keuangan terdapat:
1. Sumber-sumber pembiayaan
a. Modal pemilik
b. Kredit atau pinjaman
c. Keuntungan investasi

a. PESERTA DIDIK
b. BOS, BOP, BOMM,DLL
c. SUMBANGAN HIBAH

2.Mengelola keuangan :
• Operasional
• Investasi
• Skala prioritas
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, peringkasan, pelaporan, interpretasi transaksi keuangan.
Ket :
1. Pencatatan di dalam jurnal (jurnal umum jurnal kas)
2. Pengklasifikasian di dalam ladger (buku besar)
3. Peringkasan di dalam neraca saldo dalam bentuk worksheet
4. Pelaporan (FS) terdiri dari laporan laba rugi (IS), laba ditahan (RES), Dan Neraca (BS)
5. Interpretasi transaksi keungan di dalam ALK (analisis laporan keuangan) terdiri dari solvabilitas, rektabilitas, liquiditas, dan profikbilitas.
Saldo normal adalah saldo dari masing-masing prakiraan terbesar yang akan digunakan sebagai data dasar untuk membuat neraca lajur atau worksheet dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Terdiri dari :
1. Aktiva = DEBIT
2. Liabilities = KREDIT
3. Modal = KREDIT
4. Cost and expans = DEBIT
5. Income = KREDIT
6. Depresiasi dan amortiasi = KREDIT

Selasa, 02 Maret 2010

Penggolongan Perusahaan

Penggolongan Perusahaan

Perusahaan adalah bentuk organisasi yang menggunakan faktor produksi guna menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan mencari laba. Ada dua jenis penggolongan perusahaan, yaitu berdasarkan usaha dan badan hukumnya.

1. Jenis Perusahaan Menurut Usaha
a. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat dengan cara menjual jasa, misalnya usaha salon, angkutan, binatu, bioskop, konsultan, penyewaan kaset video, dsb.
Menurut Kotler (2000:428) “Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.”
Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) ”Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.”
Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.
 Intangibility (tidak berwujud) Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.
 Inseparability (tidak dapat dipisahkan) Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
 Variability / Heterogeneity (berubah-ubah) Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
 Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
 Lack of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan).
Macam-macam jasa
Menurut Converse (1992:233), macam-macam jasa seperti yang telah disebutkan diatas, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

I. Personalized services
Personal services adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry, foto. Sementara itu, yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran jasa antara lain adalah, lokasi yang baik, menyediakan fasilitas dan suasana yang menarik, serta nama baik yang bersangkutan. Dalam marketing personal services diusahakan supaya timbul semacam patronage motive yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap. Contohnya patronage ini bisa timbul di dalam usaha laundries, karena kebersihan, layanan yang ramah tamah serta baik, dan sebagainya.

2. Financial services
Financial services terdiri dari:
a) Banking services (Bank).
b) Insurance services (Asuransi).
c) Investment securities (Lembaga penanaman modal).
d) Public utility and Transportation services.
Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari: Domestic consumer (konsumen lokal), Commercial and office (perkantoran dan perdagangan), Municipalities (kota praja, pemda).
Sedangkan dalam transportation services, meliputi: angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara, dsb. Pelayanan disini ditujukan untuk angkutan penumpang dan angkutan barang.

3. Entertainment
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha dibidang olahraga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya. Metode marketing yang dipakai adalah sistem penyaluran langsung dimana karcis dijual di loket-loket.
4. Hotel services
Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan. Dalam hal ini hotel perlu mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan, travel biro, dan sebagainya.

b. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran barang dari produsen ke konsumen tanpa mengubah bentuk, misalnya dealer, grosir toko, dan pedagang eceran.
Karakteristik perusahaan dagang adalah berkaitan dengan kegiatan pembelian dan penjualan barang dagang sehingga semua akun yang terdapat pada perusahaan jasa akan terpakai dalam perusahaan dagang ditambah dengan akun-akun baru yang berhubungan dengan pembelian, penjulan dan persediaan barang dagangan.
Secara umum karakteristik kegiatan usaha perusahaan dagang meliputi kegiatan pembelian, pembayaran, penjualan dan penerimaan uang. Selain kegiatan tersebut, masih ada kegiatan-kegiatan lain yang frekuensinya relatif jarang misalnya kegiatan interen perusahaan.
Dari pengertian tersebut maka penghasilan atau pendapatan utama dari perusahaan dagang adalah selisih antara harga penjualan barang dengan harga pembelian atau dengan kata lain laba atau rugi pada perusahaan dagang sama dengan penjualan dikurangi harga pokok.

c. Perusahaan Manufaktur (Industri)
Perusahaan manufaktur ialah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi dan menjual barang jadi tersebut misalnya industri kertas, tekstil, mebel dan keramik.
Karakteristiknya :
• Dalam kegiatan manufaktur terdiri dari produksi, pemasaran da administratif/umum.
• Adanya bagian yang disebut dengan pabrik yang merupakan fungsi/kegiatan tambahan yang terdapat dalam perusahaan manufaktur





2. Jenis Perusahaan Menurut Badan Hukumnya
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh satu orang dan biasanya pemilik perusahaan sekaligus merupakan pimpinan perusahaan.
b. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh dua orang atau lebih yang bersekutu dengan tanggung jawab penuh.
c. Perseroan Komanditer (CV)
Perusahaan komanditer adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh seseorang atau lebih sebagai pengusaha (aktif) dan seorang atau lebih sebagai anggota komanditer (pasif). Pengusaha (aktif) bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan sedangkan anggota komanditer bertanggung jawab terbatas pada modal yang disetor. Keanggotaan dinyatakan dengan pemilikan saham atas nama.
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham atau sero. Pemegang saham adalah pemilik perusahaan (persero). Tanggung jawab pemilik (persero) terbatas pada nilai saham yang dimilikinya. Laba yang diberikan kepada pemegang saham disebut deviden.
e. Koperasi
Koperasi adalah bentuk usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang berusaha untuk mensejahterakan anggota dengan berdasarkan asas kekeluargaan.





DAFTAR PUSTAKA
Saronto, Basuki Djoko. Akuntansi. Jakarta:Bumi Aksara. 2000
Suranto, Agus. Akuntansi 2. Jakarta: Judhistira. 2003